TUGAS MANDIRI 3 MATEMATIKA DISKRIT
NAMA: AYU LESTARI BR GINTING
KELAS: PAGI
JURUSAN: SISTEM INFORMASI
A.) buat lh 3 contoh soal dan penyelesaian tabel kebenaran (buat yg sederhana saja)
Jb.
Jb.
Teori graf adalah salah satu cabang matematika yang terus berkembang
dengan pesat. Teori ini sangat berguna untuk mengembangkan model-model terstruktur dalam berbagai keadaan. “Struktur-struktur yang terdiri atas kumpulan objek-objek yang berkaitan satu sama lain dapat dibuat modelnya dengan sebuah
graf, dengan simpul sebagai representasi objeknya, dan sisi sebagai representasi
kaitan atau hubungan di antara objek itu” (Kusumah, 1998 : 1). “Sebuah graf adalah sebuah himpunan terhingga tak kosong yang memuat
objek-objek yang disebut simpul dan himpunan pasangan tak urut antara simpul-
simpul yang berlainan yang disebut sisi” (Kusumah, 1998 : 8).
Teori graf sering digunakan dalam studi tentang jaringan transportasi,
jaringan komunikasi, jaringan listrik, struktur senyawa kimia, pewarnaan peta,
desain arsitektur, penjodohan dan bidang yang lainnya. Perkembangan teori graf
tidak terlepas dari permasalahan-permasalahan yang harus dipecahkan pada
berbagai bidang tersebut, bahkan seringkali sebuah teori lahir dari suatu permasalahan sederhana yang selanjutnya berkembang dengan pesat menjadi teori yang mapan.
~Graf~
Definisi Graf
Suatu graf (graph) G adalah sebuah pasangan tak-terurut dari V dan E;
yaitu G = {V(G), E(G)} = {V, E}dengan :
1. V adalah himpunan simpul (vertex).
2. E adalah himpunan sisi (edge); yaitu pasangan (tak-terurut) dari dua
simpul (Kusumah, 1998 : 8).
Mulai saat ini dan seterusnya dalam makalah ini, istilah “simpul” akan
diganti dengan “titik” dan “sisi” akan diganti dengan “garis”. Penggantian istilah
ini karena dalam kehidupan nyata istilah “titik” dan “garis” lebih sering
digunakan dari pada istilah “simpul” dan “sisi”. Dengan begitu orang yang belum
pernah belajar atau baru belajar teori graf akan mudah memahami.
Definisi Orde
Orde dari graf G, ditulis |V(G)| = n, adalah banyaknya titik pada graf.
Definisi 3Ukuran
Ukuran dari graf G, ditulis |E(G)| = m, adalah banyaknya garis pada graf.
Definisi Derajat
Derajat dari suatu titik pada graf G adalah banyaknya titik lain yang terhubung
(secara langsung) ke titik tersebut.
Definisi Titik Ujung
Dua titik pada graf yang dihubungkan oleh suatu garis disebut titik-titik ujung
(Bondy and Murty, 1976: 3).
Definisi Insiden
Suatu garis dan suatu titik sebagai titik ujung pada garis tersebut dikatakan saling
berinsiden atau bersentuhan (Bondy and Murty, 1976: 3).
Definisi Garis Ajasen
Dua garis pada graf dikatakan saling berajasen atau bertetangga (secara
langsung) jika kedua garis tersebut berinsiden dengan satu titik yang sama
(Bondy and Murty, 1976: 3).
Definisi Titik Ajasen
Dua titik pada graf dikatakan saling berajasen atau bertetangga (secara
langsung) jika kedua titik tersebut berinsiden dengan satu garis yang sama
(Bondy and Murty, 1976: 3).
Penyajian Graf
Graf dapat disajikan dalam 3 cara yang berlainan, yaitu dengan
menggunakan himpunan pasangan tak-terurut, diagram dan matriks. Sebuah graf
yang dinyatakan dalam bentuk himpunan dapat dinyatakan dalam bentuk diagram
atau matriks, dan sebaliknya.
Bentuk Diagram
Dalam bentuk diagram, setiap titik pada graf digambarkan dengan sebuah
lingkaran kecil dan setiap garis pada graf digambarkan dengan segmen garis yang
menghubungkan 2 titik.
Diameter lingkaran, terisi atau kosong di bagian dalam lingkaran, panjang
segmen garis serta kelengkungan segmen garis tidak perlu diperhatikan atau
dipermasalahkan.
Bentuk Himpunan
Dalam bentuk notasi himpunan, sebuah graf dinyatakan dengan pasangan
terurut dari dua himpunan; yaitu himpunan titik dan himpunan garis. Himpunan
garisnya merupakan kumpulan dari pasangan tak-terurut dari dua titik.
Contoh :
Graf G = {V, E} dengan V = {u, v} dan E = {e = (u, v)}.
Bentuk Matriks
Matriks yang digunakan untuk menyajikan sebuah graf adalah matriks
ajasensi (adjacency matrix) dan matriks insidensi (incidence matrix).
Definisi Matriks Ajasensi
Matriks ajasensi A(G) = [ajk] dari sebuah graf G didefinisikan dengan
ajk
ajk = 1 , jika (vj
, vk) E(G)
ajk = 0 , jika (vj
, vk) E(G)
Definisi Matriks Insidensi
Matriks insidensi I(G) = [ijk] dari sebuah graf G didefinisikan dengan
ijk
ijk = 1 , jika garis j berinsiden dengan titik k
ijk = 0 , jika garis j tidak berinsiden dengan titik k
Pelabelan Pada Graf
Pelabelan pada graf adalah pemberian kode pada komponen graf, yaitu
titik dan garis. Pelabelan pada graf biasanya menggunakan warna.
Definisi 3.11 Pewarnaan Sejati (Proper Colouring)
Titik-titik atau garis-garis yang saling ajasen tidak diperbolehkan diberi kode yang
sama :
1. vi
dan vj
saling ajasen dengan i, j = 1, 2, 3, … , n ; i j dan | V | = n maka
tidak diperbolehkan cvi
= cvj
.
2. ei
dan ej
saling ajasen dengan i, j = 1, 2, 3, … , m ; i j dan |E| = m maka
tidak diperbolehkan cei
= cej
(Bondy and Murty, 1976: 91).
cvi
dan cvj
adalah code warna pada vi
dan vj
.
Pewarnaan Tak Sejati (Improper Colouring)
Titik-titik atau garis-garis yang saling ajasen diperbolehkan diberi kode yang
sama :
1. vi
dan vj
saling ajasen dengan i, j = 1, 2, 3, … , n ; i j dan | V | = n maka
diperbolehkan cvi
= cvj
.
2. ei
dan ej
saling ajasen dengan i, j = 1, 2, 3, … , m ; i j dan |E| = m maka
diperbolehkan cei
= evj
(Bondy and Murty, 1976: 91).
cvi
dan cvj
adalah code warna pada vi
dan vj
.Definisi 1
Bilangan kromatik titik (G) menyatakan total warna minimum untuk mewarnai
titik-titik dengan syarat dua titik yang berajasen harus mempunyai warna yang
berbeda (Bondy and Murty, 1976: 117).
Definisi 2
Bilangan kromatik garis ’(G) menyatakan total warna minimum untuk mewarnai
garis-garis dengan syarat dua garis yang berajasen harus mempunyai warna yang
berbeda (Bondy and Murty, 1976: 91).
Komentar
Posting Komentar